Laman

Translate

Friday, January 29, 2016

METODE HARVARD

Dikembangkan oleh Harvard Institute for International Development bekerja sama dengan Kantor Women in Development (WID)-USAID. Model Harvard didasarkan pada pendekatan efisiensi WID yang merupakan kerangka analisis gender dan perencanaan gender paling awal. Model analisis Harvard lebih sesuai digunakan untuk perencanaan proyek, menyimpulkan data basis atau data dasar.

1.      Tujuan Kerangka Harvard
Adapun Tujuan Dari Kerangka Harvard, Yaitu:
a.       Untuk menunjukkan bahwa ada suatu investasi secara ekonomi yang dilakukan
b.      oleh perempuan dan laki-laki secara rasional.
c.       Untuk membantu para perencana merancang proyek yang lebih efisien dan
d.      memperbaiki produktivitas kerja secara menyeluruh.
e.       Mencari informasi yang lebih rinci sebagai dasar untuk mencapai tujuan efisiensi
f.       dengan tingkat keadilan gender yang optimal.
g.      Untuk memetakan pekerjaan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat dan
h.      melihat faktor penyebab perbedaan.

2.      Fokus Analisis Havard
Terdiri dari empat fokus analisis yakni:
a.       Akses yaitu: Apakah intervensi pembangunan memberi ruang atau membuka pintu bagi laki-laki dan perempuan untuk terlibat dan mendapatkan manfaat dari intervensi tersebut.
b.      Partisipasi yaitu: Apakah laki-laki dan perempuan terlibat secara nyata dalam proses  intervensi tersebut. Bilamana tidak, apa kendala yang dihadapi?
c.       Kontrol yaitu: Apakah laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kekuatan/kekuasaan terhadap pengambilan keputusan terkait dengan intervensi tersebut.
d.      Manfaat yaitu: Apakah intervensi itu benar-benar menguntungkan laki-laki dan perempuan? Keuntungan mana yang akan bertambah, atau mana yang akan menguntungkan untuk laki-laki dan mana yang akan menguntungkan untuk perempuan?

3.      Alat  Analisis Harvard
Komponen/langkah dalam teknis analisis gender model Harvard meliputi analisis profil kegiatan 3 peran atau triple role s(terdiri atas peran publik dengan kegiatan produktifnya, peran domestik dengan kegiatan reproduktifnya dan peran kemasyarakatan dengan kegiatan sosial budayanya), profil akses dan kontrol dan faktor yang mempengaruhi kegiatan akses dan kontrol. Sedangkan parameter yang digunakan adalah usia, alokasi waktu, jenis dan lokasi kegiatan serta pendapatan (Puspitawati, 2012).
a.       Profil Kegiatan Berguna untuk mengidentifikasi pekerjaan produktif dan reproduktif dengan pertanyaan kunci: siapa melakukan apa?
Parameter lainnya juga perlu dilihat namun tergantung pada konteks, seperti:
1)      Gender dan penggolongan usia: perempuan dewasa, laki-laki dewasa, anak perempuan, anak laki-laki, atau manula yang melakukan pekerjaan tersebut;
2)      Alokasi waktu: berapa alokasi waktu yang dipakai untuk pekerjaan tertentu dan apakah dilakukan secara musiman ataukah harian.
3)      Fokus pekerjaan: dimana pekerjaan itu dilakukan, tujuannya untuk mengetahui peta mobilitas penduduk. 
Contoh kasus :
“Di sebuah desa, terdapat keluarga petani. Keluarga tersebut terdiri dari 4 orang. Seorang ayah, seorang ibu, dan 2 orang anak. Ayah bekerja sebagai petani. Ibu tinggal di rumah untuk mengurus anak, namun sesekali membantu pekerjaan sang ayah. Mereka tinggal di desa yang subur, nyaman, dan memiliki lingkungan sosial yang baik. Para petani di desa tersebut memiliki perkumpulan organisasi, begitu juga dengan para ibu.
Analisis Harvard 1: Profil Kegiatan
Kegiatan
Perempuan
Laki-laki
Aktivitas Produksi
Pertanian
Pembersihan lahan
Persiapan benih
Penanaman
Penyiangan pembersihan
Pemupukan
Panen
Pengeringan/penyimpanan
Perawatan tanaman/pemusnahan hama atau penyakit








Kegiatan Reproduksi
Menjaga anak
Memasak dan penyiapan makanan
Membersihkan rumah
Mengambil air
Mengambil kayu api
Merawat si sakit/manula
Mengawasi anak belajar
Memperbaiki rumah
Belanja di pasar








Kegiatan Sosial
PKK
Dasawisma
Perkumpulan organisasi tani





b.      Akses dan Kontrol – Sumber dan Manfaat
Bermanfaat untuk menolong pengguna untuk membuat daftar sumber-sumber daya keluarga atau warga atas kegiatan yang dilakukan pada Alat 1. Alat ini menunjukkan apakah perempuan atau laki-laki mempunyai akses atas sumber-sumber daya, siapa yang mengontrol pengunaannya, siapa yang mengontrol pemanfaatan atas sumber-sumber daya milik keluarga atau warga. Akses adalah peluang untuk memanfaatkan sumber-sumberdaya tetapi tidak mempunyai hak untuk mengontrolnya, sedangkan Kontrol adalah kekuasaan untuk mengambil keputusan akan penggunaan sumberdaya serta keuntungannya.
Analisi Harvard 2: Profil Akses Control Atas Sumber Daya Dan Benefit
Akses
Kontrol
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Sumber daya
         Tanah
         Alat produksi
         Tenaga kerja
         Uang
         Pendidikan
         Simpanan















Benefit
Pendapatan dari luar
Akses kepemilikan
Kebutuhan  dasar: makanan,pakaian, tempat tinggal
Pendidikan
















c.       Faktor-faktor Yang Memengaruhi
Berguna untuk mendapatkan informasi faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan-perbedaan  gender dalam hal ketenagaan kerja, akses dan kontrol sebagaimana yang terdaftar dalam Alat 1 dan Alat 2. Identifikasi faktor-faktor  yang berpengaruh baik pada masa lampau maupun masa sekarang menolong untuk memberikan indikasi/tanda bagi tren di masa depan.Identifikasi ini penting karena akan menunjukan kesempatan dan hambatan baik bagi perempuan maupun laki-laki karena perbedaan gender mereka.
Faktor-faktor Yang Memengaruhi ini mencakup semua yang membentuk relasi gender dan menentukan perbedaaan kesempatan dan hambabatan bagi laki-laki dan perempuan, yaitu:
1)      Norma-norma sosial dan strata sosial (mis. Pola/pola keluarga/komunitas, praktik budaya, keyakinan/agama, dst);
2)      Kondisi demografi;
3)      Struktur kelembagaan,termasuk struktur birokrasi pemerintah, kesepakatan sosial, dan penerusan pengetahuan, ketrampilan dan tekhnologi;
4)      Keadaan ekonomi secara umum, misalnya tingkat kemiskinan, tingkat inflasi, distribusi pendapatan, trend perdagangan internasional, dan infrastruktur.
5)      Kegiatan-kegiatan politik baik internal maupun ekternal,
6)      Parameter hukum.
7)      Pelatihan dan pendidikan, sikap masyarakat terhadap pekerja pembangunan.
Analisis Harvard 3: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor Yang Mempengaruhi
Hambatan
Kesempatan
Norma masyarakat dan hierarki sosial
Faktor demografi
Struktur lembaga/faktor ekonomi
Sikap masyarakat terhadap intervensi luar (LSM, dsb)




d.      Alat  Analisis Harvard 4: Ceklist untuk Analisis Siklus Proyek
Alat ini berisi sejumlah pertanyaan untuk menilai proposal proyek atau daerah intervensi proyek  dari perspektif gender, dengan menggunakan data terpilah gender dan untuk memperoleh gambaran perbedaan efek perubahan sosial bagi perempuan dan laki-laki.

4.      Kekuatan Kerangka Analisis Gender Harvard
a.       Memberikan gambaran yang jelas tentang pembagian kerja berdasarkan gender khususnya menunjukkan pekerjaan perempuan terlihat, membuat pembedaan akses dan kontrol .
b.      Alat analisis yang praktis dan mudah untuk disesuaikan dengan kondisi terutama untuk proyek pada level mikro
c.       Pintu masuk yang netral gender untuk mendiskusikan isu gender dengan kaum awam tidak terlalu menimbulkan defensifitas dari kelompok laki-laki.

5.      Kelemahan Kerangka Analisis Gender Harvard
a.       Relasi gender diasumsikan bersifat statis/tidak menunjukkan dinamika relasi (kolaborasi, persaingan, negosiasi, dst); tidak memperhitungkan relasi yang tidak setara antara perempuan dan laki-lakisehingga proyek lebih menekankan kegiatan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
b.      Tidak memperhitungkan perubahan waktu atau musim
c.       Tidak sensitif terhadap perbedaan budaya atau konteks yang menentukan alokasi sumberdaya bagi penerima manfaat
d.      Lebih berfokus pada efisiensi daripada kesetaraan
Tidak memperhitungkan sumberdaya yang terlihat secara kasatmata seperti  sumberdaya manusia (human capital) seperti: keterampilan, pengethuan, kapasitas untuk bekerja dan kesehatan dan modal sosial (social capital) seperti jaringan sosial, hubungan kekerabatan, dll.

No comments:

Post a Comment