1.
Definisi Kebidanan
Komunitas
Kebidanan komunitas adalah
memberikan asuhan kebidanan pada masyarakat baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA),
keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi termasuk usia wanita adiyuswa
secara paripurna. Hubungan-hubungan individual dalam sebuah komunitas akan
membangun dan mendukung terbentuknya suatu system kepercayaan atau keyakinan
baik tentang arti keluarga, konsep sehat maupun sakit sehingga diperlukan bidan
di masyarakat. Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan melayani
keluarga dan masyarakat yang mencakup bidan sebagai penyedia layanan dan
komunitas sebagai sasaran yang dipengaruhi oleh IPTEK dan lingkungan.
Komunitas digambarkan
sebagai sebuah lingkungan fisik dimana seorang tinggal beserta aspek-aspek
sosialnya. Hubungan-hubungan individual dalam sebuah komunitas akan membangun
dan mendukung terbentuknya suatu system kepercayaan atau keyakinan baik tentang
arti keluarga, konsep sehat maupun sakit.
2.
Isuse kebidanan di
komunitas
a.
Kematian Ibu dan bayi
Kematian
ibu adalah kematian perempuan selama masa kehamilan,atau dalam 42 minggu hari setelah persalinan dari setiap
penyebab yang berhubungan dengan dan atau diperburuk oleh kehamilan atau
penangannya,tetapi bukan karena kecelakaan ( WHO-SEARO,1998).
Angka
kematian Ibu(AKI) menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia(SDKI,2003) masih
cukup tinggi,yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Berarti kematian ibu
terjadi 18.300 setiap tahun ,1.500 setiap bulan,352 setiap minggu,50 setiap
hari dan 2 jam ,dengan estimasi ibu bersalin(Bulin)/tahun=5 juta.
Sebagian
besar kematian perempuan disebabkan komplikasi karena hamil dan bersalin,yakni
No
|
Penyebab
Kematian Ibu
|
Jumlah(Presentasi)
|
1
2
3
4
5
6
|
Perdarahan
Eklampsi
Infeksi
Aborsi
Yang Tidak Aman
Trauma
Obstetric
Lain-Lain
|
28%
24%
11%
5%
3 %
11%
|
Perdarahan 28%, eklampsi 24%, infeksi
11%, aborsi yang tidak aman 5% persalinan lama, trauma obstetric 3 % dan
lain-lain 11%. Penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan dan eklampsi,
kedua sebab itu sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan antenatal care
yang memadai atau penerapan teknolgi kesehatan yang ada. Namun demikian ,banyak
factor yang mempengaruhi baik politis maupun teknis, sehingga teknologi
kesehatan kurang dapat diterapkan secara sempurna di tingkat Masyarakat.. pada
saat kesehatan didekatkan ke masyarakat belum tentu masyarakat memanfaatkan.nya
karena berbagai alasan yang dikategorikan sebagai penyebab tidak langsung
kematian ibu,yakni social ekonomi pendidikan, kedudukan dan peranan wanita ,social budaya dan
transportasi. Hal tersebut sangat memicu terjadinya “tiga terlambat empat
terlalu” yaitu keterbatasannya
kesempatan memperoleh informasi dan pengetahuan baru,hambatan membuat
keputusan,terbatasnya akses memperoleh informasi pendidikan memadai dan
kelangkaan pelayanann kesehatan yang
peka terhadap kebutuan perempuan.
Survey WHO tahun 2002 dan 2004
menyebutkan, kematian bayi baru lahir
No
|
Penyebab
Kematian Bayi
|
Jumlah
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Asfiksia
BBLR
Tetanus
Malnutrisi
Diare
Pneumonia
Campak
Malaria
|
27%
210%
4%
54%
19%
19%
7%,
5%.
|
Disebabkan asfiksia 27%, BBLR 24%, tetanus
10%, sisanya infeksi, pendarahan dan masalah asupan. Kematian anak ,masih
menurut WHO, di sebabkan malnutrisi sebesar 54% yang bermuara pada berbagai
penyakit, yaitu diare 19%, pneumonia 19%, campak 7%, malaria 5%.
Departemen umum Departemen Kesehatan RI
menurut Menkes adalah menurunkanangka kematian
bayi dan 33/1000 menjadi 26/1000 kelahiran hidup . demikian
pula,prevalensi gizi kurang pada balita ditekan dari 25,8 % menjadi 20%,umur
harapan hidup .dari 66,2tahun menjadi 70,6 tahun. Untuk mencapai target tersebut telah disiapkan Departemen Kesehatan dalam empat strategi
pokok yakni
1) Penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
2) Mendekatkan akses
keluarga miskin daan rentan terhadap layanan kesehatan berkualitas
3) Meningkatkan surveilence
4) Meningkatkan pembiayaan dibidang kesehatann.
Keselamatan dan kesejahteraan perempuan
dan anak sangat penting tidak saja bagi pemenuhan hak hidup sehat bagi
mereka,tapi juga dalam mengatasi masalah ekonomi,social dan tantangan
pembangunan( Pesan Kunci Hari Kesehatan Dunia, 2005)
Faktor Pengaruh
|
Hambatan
|
Kesempatan
|
Norma-norma dan hirarki social
|
Masih banyaknya masyarakat yang masih
mempercayai dukun sebagai penolong persalinannya.
|
Dengan adanya kepercayaan
tersebut,bagaimana bidan dapat mendekati dukun untuk melakukan mitra antara
bidan dan dukun
|
Struktur kelebagaan
|
||
Faktor Ekonomi
|
Banyaknya masyarakat yang berpikir
bahwa melahirkan pada Yankes membutuhkan biaya yang banyak,karenabanyak
masyarakat yang masih memiliki kemampuan ekonomi nya yang rendah.
|
Kebijakan pemerintah yang khususnya dalam
bidang kesehatan,telah banyak mengeluarkan kebijakan tentang kesehatan
gratis,yang diharapkan masyarakat dapat memiliki kesadaran untuk memeriksakan
kesehatan ibu hamil dan bayinya pada pelayanan kesehatan yang terbaik
|
Faktor politik
|
Masih banyak kepentingan politik
yang berasakan kepentingan kelompok
sehinga bantuan yang diperuntukan bagi penurunan angka kematian ibu dan bayi
diselewengkan kearah sebuah kekuassan sehingga dana tersebut tidak tepat
sasaran,,,dan berujung pada kepentingan Nepotisme
|
Dengan adanya kekuatan politik,dapat
diadakan kerjasama lintas sector,dimana masyarakat khususnya ibu dan bayinya
dapat menerima nasihat dari pemerintahan yang dianggap sebagai panutannya.
|
Parameter Hukum
|
||
Training
|
||
Sikap komunitas terhadap fihak luar spt
LSM
|
b.
Kehamilan Remaja
Kesiapan
seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan
oleh kesiapan tiga hal, yaitu:
1) Kesiapan fisik secara
umum seorang perempuan yang disebut siap secara fisik, jika ia telah
menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya,yaitu sekitar 20 tahun ,ketika tubuhnya
yaitu sekitar 20 tahun,ketika tubuhnya berhenti tumbuh,sehingga usia 20 tahun
bias dijadikan pedoman keiapan fisik.
2) Kesiapan mental/emosi
psikis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa relah ingin
mempunyai anak merasa telah siap menjadi orag tua termaksud mengasuh dan
mendidik anak.
3) Kesiapan ekonomi
social ,secara ideal jika seorang bayi dilahirkn maka ia akan membutuhkan tidak
hanya kasih saying orang tuannya ,tetapi juga
sarana yang membuat bayinya bias tumbuh dan berkembang.
Beberapa ,salah yang dapat timbul pada
kehamilan remaja (usia dibawah 20 tahun.
1) Pada umumnya ibu
muda(remaja) kurang memperhatikan
kehamilannya, termaksud control
kehamilan . ini berdampak pada meningkatnya resiko kehamilan
2) Ibu muda(remaja)pada
waktu hamil sering mengalami ketidak aturan tekanan darah yang dapat berdampak
pada keracunan kehamilan serta kejangan yang berakibat pada kematian
3) Penelitian juga
memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda seringkali berkaitan dengan munculnya
kanker mulut rahim.
Faktor pengaruh
|
Hambatan
|
Kesempatan
|
Norma-noma dan hirarki social
|
Adanya masyarakat yang terlalu kental
dengan adat untuk menikahkan anak gadisnya di usia muda tanpa memperhatikan
hak reproduksi dalam mempersiapkan kehamilannya
|
Dengan adanya adat atau sutu norma
yang dapat dipatuhi yang berasaskan
dengan memperhatikan kesehatan reproduksi para remaja.
|
Struktur kelembagaan
|
||
Faktor Ekonomi
|
Dengan tidak adanya kesiapan Ekonomi
yang baik bagi ibu,akan menyebabkan ketidak siapan bayi dalam memenuhi
kebutuhan bayinya
|
Dengan adanya ekonomi yang
baik,masyarakat khususnya perempuan dapat menempuh pendidikan yang tinggi
untuk menambah pengetahuan,agar pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
|
Faktor politik
|
-
|
Suatu kebijakan pemerintah dapat
memberikan penyuluhan uuntuk bagaimana masyarakat dapat khususnya perempuan
dapat meyiapka kehamilannya dengan matang melalui program BKKBN misalnya.
|
Parameter Hukum
|
-
|
-
|
Training
|
||
Sikap komunitas terhadap fihak luar
spt LSM
|
c.
Unsafe Abortion
Menurut
Fast about abortion info kit on womans health, institute for social
study and action Maret 1991 dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan
sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya ovum yang telah dibuahi dalam
rahim,sebel usia janin berusia mencapai
20 minggu.
Di
Indonesia belum ada batasan resmi
mengenai aborsi. Dalam kamus Bahasa Indonesia (Prof.JS.Badudu dan Prof.Sutan
Muhammad Zain 1996) abortus didefinisikan sebagai terjadinya keguguran janin;
melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran (dengan sengaja karena
tidak mengiginkan bakal bayi yang ia
kandung.
Yang
dimaksud dengan aborsi tidak aman adalah (unsafe abortion adalah penghentian
kehamilan yan dilakukan oleh orang yang tidak terlatih/kompeten dan menggunakan
saran yang tidak memadai ,sehingga menimbulkan banyak komplikasi bahakan
kematian. Banyaknya kematian akibat
aborsi yang tidak aman tentu sangat memprihatinkan.
Faktor pengaruh
|
Hambatan
|
Kesempatan
|
Norma-noma dan hirarki social
|
Dengan minimnya norma yag dimiliki
oleh sipelaku,khususnya kehamilan di luar nikah yang membuat pelaku
melakuakan aborsi yang tidak amankarena malu terhadap lingkungannya.
|
Dengan adanya norma agama yang
diajarkan sedini mungkin pada
masyarakat tidak dian segan melakukan
hal-hal yangtentunya masyrrakat
|
Struktur kelembagaan
|
-
|
-
|
Faktor Ekonomi
|
Karena adanya kelemahan pada
ekonomi,dan factor kemisinan yang mebuat ibu mengugurkan kandungannya secara
tidak aman dan mengambil alternative ke dukun karena merasa biaya nya
lebihngkan ke dokter.
|
Dengan adanya kesiapan ekonomi yang
memadai, seorang ibu akan siap dalam hal menyiapkan kehamilannya hingga
kelahiran anaknya tersebut,hingga tidak akan terjadinya aborsi yang tidak
aman -
|
Faktor politik
|
-
|
-
|
Parameter Hukum
|
Lemahnya hukum di Indonesia yang
mengatasi permasalahan aborsi yang tidak aman di Indonesia,tidak ada sanksi
tegas untuk menindaki pelaku hal tersebut
|
Bila ada sanksi tegas untuk per-UU
hukum di Indonesia yang melarang pelegalan aborsi yang tidak aman
|
Training
|
-
|
-
|
Sikap komunitas terhadap fihak luar
spt LSM
|
-
|
-
|
d.
Bayi berat lahir rendah(BBLR)
Kriteria
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram.
Diperkirakan,kejadian BBLR di Indonesia
berkisar antara 14-17% dari seluruh kelahiran. Penetapan angka tersebut
berkaitan dengan pertubuhan janin yang sesuai dengan masa gestasi (umur
kehamilan yang normal). Umumnya bayi yang normal berat badannya mencapai 2500
gram pada usia kehamilan sekitar 38 minggu . usia kehamilan normal sendiri
berkisar antara 38-42 minggu.
BBLR
bias dibagi menjadi Bayi Berat Lahir Sangat Rendah(BBLR),yaitu dengan berat lahir 1000-1500 gram dan Bayi Berat
Amat Sangat Rendah(BBLASR), yaitu dengan berat kurang 1000 gram. Antisipasi
kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah pada masa hamil, yaitu:
a.
Perhatikan suplai makanan baik kualitas maupun kuantitas
atau 1 kali lebih sering daripada sebelum hamil.
b.
Periksa kehamilan secara teratur minimal 4 kali. Bila
kenaikan berat badannya kurang dari 1 kg perbulan, ibu perlu segera meminta
pertolongan ke puskesmas.
c.
Ibu hamil minimum tablet zat besi secara teratur setiap hari 1 tablet minimum 90 tablet.
d.
Kurangi kerja yang melelahkan ,istirahat yang cukup dan
tidur lebih awal.
e.
Menjaga jarak antara kehamilan paling dekat 2 tahun.
Faktor saling pengaruh antara “profil aktifitas” dan “profil akses dan
kontrol”.
Faktor pengaruh
|
Hambatan
|
Kesempatan
|
Norma-noma dan hirarki social
|
Banyak Mitos-mitos di masyarakat yang
membuat pelarangan konsumsi
makan-makanan yang sebenarnya bergizi bagi untuk ibu dan bagi perkembangan
janin namun di tetap di aplikasikan tanpa alas an ilmiah sehingga ibu kekurangan
makanan yang banyak mengandung gizi untuk dirinya dan bayinya
|
Dengan Sosekbud yang ada harusnya
masyarakat dapat memilah yang mana mitos yang ditinggalkan oleh nenek moyang
yang dapat berguna bagi masyarakat khususnya ibu hamil dan yang mana yang
bukan hal yang dapat merugikan ibu hamil,sehingga perkebangan janinnya dapat
berkembang secara normal
|
Struktur kelembagaan
|
-
|
Adanya program garatis kunjungan
wajib selama ANC dari pemerintah
|
Faktor Ekonomi
|
dengan Ekonomi yang pas-pasan
terkadang ibu hamil tidak dapat memenuhi kandungan gizi dan bayinya.
|
-
|
Faktor politik
|
-
|
-
|
Parameter Hukum
|
||
Training
|
-
|
-
|
Sikap komunitas terhadap fihak luar
spt LSM
|
-
|
-
|
f.
Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular
Seksual adalh penyakit infeksi yang kebanyakan ditulari melalui hubungan
seksual melalui (oral,anal,lewat vagina). PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin. harus
diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin,tapi gejalahnya dapat
muncul dan menyerang mata,mulut,saluran penceraanaan, hati, otak dan organ
tubuh lainnya contohnya: HIV/AIDS dan Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual ,tetapi keuanya
tidak terlalu menyerang alat kelamin.
Pada umumnya PMS
membahayakan organ-organ reproduksi,pada wanita, PMS menghancurkan dinding vagina atau leher rahim, biasanya
tanpa tanda-tanda infeksi. Ada beberpa
akibat negative yang dapat ditimbulkan PMS yaitu
1) Kemandulan
2) Kegugura
3) Kanker rahim
4) Merusak
penglihatan,otak dan hati
5) Menular kepada
bayi,melalui air susu ibu
6) Rentan terhadap
penyakit AIDS dan hepatitis B
Ada beberpa jenis PMS tetapi yang paling umum dan yang
paling penting untuk diperhaitikan adalah
1) Gonorea;menyebabkan
kemandulan
2) Klamidia menyebabkan
kemandulan
3) Herpes kelamin menyebabkan
gejalah yang biasa muncul dan hilang seumur hidup
4) Sifilis menyebabbkan
kerusakan erat pada klamin jika tidak diobati
5) Hepatitis B menyebbkan
kerusakan pada hati.
6) HIV/AIDS
menghancurkan system kekebalan tubuh bahkan meninggal
Solusi
sementara untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah penyuluhan kesehatan
terutama tentang PMS oleh Bidan Komunitas dapat dilakukan test darah dan
pemeriksaan kesehatan terutama pada wanita dan remaja dengan tujuan masyarakat
sadar akan akibat yang diderita jika sudah menderita PMS dan atau tidak
mengobatinya
No comments:
Post a Comment